Selasa, 28 Oktober 2014

Latihan Excel Khairunnisa M

Data Tinggi Badan Mahasiswa Ilmu Tanah-01

A
B
C
D
E
C1
No
Nama
Tinggi
Jenis Kelamin
C2
1
KHAIRUNNISA M
150
Pr
C3
2
M. HARIS SYAHPUTRA
167
Lk
C4
3
ARIEF MAULANA
170
Lk
C5
4
TADA SYALAHUDDIN
165
Lk
C6
5
DANIL ARVI
177
Lk
C7
6
SITI RAHMATIKA
155
Pr
C8
7
ULFAYANI
150
Pr
C9
8
UCI FITRIA
160
Pr
C10
9
WANDA REZEKI
166
Lk
C11
10
THESYA AYUNINGSIH
158
Pr
C12
11
EMMY RUWAYDA
163
Pr
C13
12
MURDANI
165
Lk
C14
13
FATIMAH AULIA SILALAHI
165
Pr
C15
14
INTAN RIDHA PUTRI
160
Pr
C16
15
MUHD. RIZKY JUMHARI
168
Lk
C17
16
MARJAN TAUFIQ K
165
Lk
C18
17
DANIL FAHREZA POHAN
175
Lk


Banyaknya Data
              17
Jumlah
          2779
Rata-rata
   163.4706
Tinggi Maksimum
            177
Tinggi Minimum
            150
Jumlah Laki-laki
               9
Jumlah Perempuan
               8

Dalam Microsoft Excel terdapat Fungsi yang sering digunakan antara lain :
1.      SUM                   : digunakan untuk mencari jumlah isi data pada range                                     =>=Sum(C2:C18)
2.      AVERAGE            : digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari suatu range 
                                 =>=Average(C2:C18)
3.      MAX                    : digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari suatu range
                            =>=Max(C2:C18) 
4.      MIN                     : digunakan untuk mencari nilai terendah dari suatu range
                                 =>=Min(C2:C18)
5.      COUNT                : digunakan untuk mencara banyaknya data dari satu range
                                 =>=Count(C2:C18)
6.   Jumlah Laki-laki   : digunakan untuk menjumlahkan laki-laki
                                 =>=Countif(C2:C18,”LK”)
7.  Jumlah Perempuan : digunakan untuk menjumlahkan Perempuan
                                 =>=Countif(C2:C18,”Pr”)




Jumat, 24 Oktober 2014

sweet moment












Hari yang sangat bahagia..
23102014 hari lahirku,,,,,
hari ini,,,,,hari yang ku tunggu,,,bertambah usiaku ,,,1 tahun ,,bahagia selalu......


makasih buat my best friend ,,,,


sahabatku,,,,,,,kau ada di kala ku suka,,kau ada di kala ku duka....
kau yang selalu di situ,,menungguku...SAHABATKU...

Kamis, 23 Oktober 2014

10 MESJID TERINDAH DUNIA

MESJID DI BRUNAI DARUSSALAM

MESJID MALACCA

MESJID DI CINA

MESJID KINABALU

MESJID DI WAZIE

MESJID DI LABARANG

MASJIDIL AQSHA

MESJID NABAWI


MESJID KUBA

MASJIDIL HARAM

Selasa, 21 Oktober 2014

MESJID BERSEJARAH LABUI-ACEH PIDIE

MESJID RAYA LABUI PIDIE




mesjid lama


mesjid baru




      Masjid Raya Pidie Labui terletak di Kecamatan Pidie merupakan salah satu masjid tua di Aceh yang menyimpan nilai sejarah. Salah satu peninggalan sejarah adalah mimbar dari kayu berukir berusia ratusan tahun hasil karya pengrajin Cina sekitar tahun 1612 M.

    Seiring berjalanya waktu, pengurus Masjid Raya Labui terus mempercantik mimbar tersebut dengan cara melapisi cat warna emas pada mimbar. Sehingga mimbar itu selalu nampak baru bagi siapa yang melihatnya. “Usia mimbar tersebut telah mencapai ratusan tahun. Karena mimbar itu diletakkan di dalam masjid sejak awalnya dibangun Masjid Raya Labui oleh Po Teumeureuhom,”.

    Masjid Raya Labui awalnya bernama Masjid Raya  Po Teumeureuhom. Bangunan pertama terbuat dari kayu beratap rumbia. Kemudian dindingnya terbuat dari batu bercampur kapur. Waktu itu Po Teumeureuhom, Sultan Iskandar Muda (1607-1636) bersama masyarakat membangun masjid tersebut secara bergotong royong. Masyarakat bersedia berdiri sekitar 30 kilometer untuk mengangkut batu secara estafet, dari Kecamatan Muara Tiga ke Labui. Po Teumeureuhom sempat mendatangkan arsitek dari Cina untuk membangun masjid yang kemudian dilestarikan menjadi cagar budaya. 

    Ketika itu, aktivitas di dalam masjid dijadikan sebagai pusat pendidikan Islam. Banyak santri berasal dari Pidie, Aceh Barat, dan  Aceh Timur menimba ilmu agama di Masjid Raya Po Teumeureuhom. Masjid yang etaknya lebih kurang 4 km sebelah barat Kecamatan Kota Sigli, pada masa Poteumeureuhom pernah dijadikan sebagai masjid kerajaan Pedir atau masjid kabupaten. 
Po Teumeureuhom juga membangun benteng pertahanan atau disebut dengan diwai yang melingkari masjid tersebut. Kini, diwai tersebut telah diruntuhkan seiring dengan dibangunnya bangunan baru masjid tersebut. 

      Saat Gubernur Aceh dijabat Prof Syamsuddin Mahmud pernah berkunjung ke Masjid Raya Labui. Ketika itu masih bernama Masjid Raya Po Teumeureuhom, masjid lama di geser ke samping bangunan masjib baru.

     Saat Nurdin AR menjabat sebagai Bupati Pidie. Nurdin adalah orang yang meletakkan batu pertama pembangunan baru masjid itu. Nurdin AR juga mengganti nama masjid dari Masjid Raya Po Teumeureuhom menjadi Masjid Raya Labui. Renovasi Masjid Raya Labui, telah dilakukan tiga kali. renovasi kedua pada masa Kerajaan Kalee oleh Fakeh Ali. Kemudian, masa Pak Nurdin menjadi Bupati Pidie, arsiteknya Ir H Asballah Tgk Abdullah Asyek asal Pidie.
     
     Mesjid lama pada mesjid labui bersebelahan dengan pembangunan mesjid baru.Mesjid raya labui hingga saat ini selalu dalam proses pembangunan. Diakibatkansemakin hari jumlah pengunjung yang begitu banyak..

Tongkat Po Teumeureuhom

      Masjid Raya Labui sampai kini masih memiliki tongkat kuningan berukuran panjang 1,2 meter dan berat lima kilogram serta bentuknya beruas-ruas seperti batang tebu. Tongkat tersebut ditinggalkan Raja Aceh Iskandar Muda, saat singgah di masjid tersebut untuk menghimpun kekuatan perang.

    Saat itu Iskandar Muda menempuh jalan darat menggunakan gajah putih. Tongkat yang dikenal dengan tongkat Po Teumeureuhom pernah diambil Ulee Balang Bambi, tetapi kemudian tongkat tersebut dikembalikan ke mimbar masjid tersebut. Bagi masyarakat Kemukiman Busu, Masjid Po Teumeureuhom berfungsi sebagai tempat ibadah dan balai pengajian. Di Masjid ini juga sering dilangsungkan akad nikah pengantin baru. 

     Tongkat po termeurehom tersebut dipercaya dapat dijadikan sebuah kepercayaan dengan mencelupkan tongkat tersebut kedalam air.Air tersebut digunakan untuk mandi atau meminunnya sesuai dengan hajatan masyarakat itu sendiri.Sampai saat ini banyak masyarakat setempat dan luar daerah yang melakukan hajatan di mesjid raya labui ini.



MESJID BERSEJARAH BERNUEUN PIDIE

MASJID BERSEJARAH DI PIDIE.







Masjid Abu Beureueh
Masjid Abu Beureueh atau dengan nama lain Masjid Baitul A’la Lil Mujahiddin yang
Terletak di Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, kini dikenal sebagai salah satu daerah yang sangat aktif di bidang perekonomiannya, karena letaknya cukup strategis (berada sebelum memasuki ibukota Kabupaten Pidie) dibangun atas
prakarsa Tgk. Muhammad Daud Beureueh pada tahun 1950.

Dalam pembangunan Masjid tersebut telah beberapa kali sempat terjadi ketegangan dari pihak yayasan yang mengklaim masjid itu berhak dikelola penuh oleh yayasan
yang dibentuk oleh keluarga, sementara pihak masyarakat menolaknya karena menilai masjid itu milik seluruh komponen masyarakat. Setelah beberapa kali pertemuan dengan melibatkan masyarakat Mutiara serta tokoh agama dan Imum Chik Masjid Abu Beureuh, barulah pembangunan itu dilanjutkan kembali dengan satu syarat, yaitu bangunan dasar masjid yang telah dipondasi oleh Almarhum Tgk. Muhammad Daud Beureueh tidak dapat di ubah sesuai dengan permintaan  almarhum tempo dulu.

Masjid yang rampung pada tahun 1980 tersebut juga menyimpan sejarah yang amat berharga, yaitu makam Teungku Muhammad Daud Beureueh yang terpugar sederhana dibahagian belakang masjid.



CINTA TERLARANG

Cinta Terlarang

                                                    Karya:Khairunnisa.M 

Ku nikmati semangkuk sup,,,alunan music”Ku putarkan kembali memory masa itu,alunan melodi  lama terpadu antara kisah walau hanya sejengkal waktu”

“Aku terjebak dalam mimpi yang tak pernah kumimpikan,ingin rasanya berteriak tapi suaraku hilang tertelan”
Minggu pagi itu suasana mendung,dingin dan membuat aku malas untuk bangun,hujan rintik-rintik,ku peluk si ijo dengan begitu erat dan takingin kumelepaskannya.Dia adalah bantal guling kesayanganku tanpa dia aku tak pernah tertidur lelap.    
            “Aku dengan julukan Dhara Phonna”nama itu dianggkat karena aku anak pertama dari 6 bersaudara   .aku memiliki kekasih bernama Dika.aku mengenalnya begitu lama dan perkenalan itu  diawali dari sebuah layanan situs Fb.dia laki2 yang baik,pengertian,manis dan tentunya  dia maccoooooooooo,yach bias dikatakan begitu,dari postur tubuhnya sih gitu,dia tinggi dan sedikit berisi,,,hehhehehhe
            Aku berumur 29 tahun,namun aku belum mendapatkan dambaan hati yang tepat,setiap aku mencoba menjalani sebuah hubungan yang serius selalu ada rintangan.jujur,,bukanya gak laku tapi aku sibuk dengan karirku.jadwal dan kegiatanku yang begitu padatmembuat aku tak sempat memikirkan calon imam masa depanku.mungkin belum aatnya.namun semua itu berubah,,,sekarang aku jatuh cinta dan aku yakin dialah yang selama ini yang mungkin imam yang tuhan titipkan untuk menjaga ku.dan kini dia hadir dalam hidupku…dialah “Dika”laki2 yang kusebutkan tadi.laki2 yang berprinsip tegas.kami saling mencintai dan kami menjalani hubungan dengan serius.kebersamaan kami +- 3 tahun,tanpa rintangan dan hambatan sama sekali.kami sama2 sibuk namun kami saling megerti..yachhhhhhh bias dimaklumi saja dia seorang prajurit berbaju ijo,,sedangkan aku seorang guru,,,ditanbah lagi dengan usaha butikku,,yach lumayan sibuk,.
            Bula delapan kemarin dia kerumahku,boro2 masih suasana lebaran,.itu kedatangan pertamanya.aku mengenalkannya kesemua keluargaku..
            Dika bersamakeluargaku membicarakan banyak hal ,,,mereka tampak begitu akrap,,padahal itu awal perjumpaan dengan keluargaku..Namun singkat cerita ,,,dia harus kembali ke lhoksemawe karena dia menjalani tugas di sana…Dika aslinya orang Bali….”pantai kute”””””ingat kan???
            Berselang beberapa minggu kemudian rumahku kedatangan tamu berpakain prajurit,,,tak tau namanya ,tapi dia kawan adikku januar.bersama keluarga dan beberapa tetanggaku..tiba2 mami ku menanyakan dika ,,tanpa basa basi dia mengenalnya…laki2 itu menceritakan semua tentang dika pada keluargaku…keluargaku terkejut saat mengetahui dika beragama budha,,,padahal aku sendiri tau sebelumnya,,namun aku merahasiakannya ditambahkan lagi dengan cerita tentang dika yang sudah pernah berkeluarga.
Aku tak peduli,,,aku tetap mempertahannkanya..namun keluargaku tetap melarang hubungan kami..semua salahku,,,aku memilih menyembunyikan hal ini,,mungkin jika aku menceritakan sebelumnya tak serumit sekarang..           
            Bagiku ini sangat berat,,kami saling mencintai,menyayangi…bahkan dika sudah berniat melamarku bulan depan dan masuk islam.
Kebersamaan dan keakrapan jadi abu,,tak tau harus gimana,,semua tlh terjadi.dika telah berjanji padaku dia akan mendalami islam namun keluargaku tetap tak merestuinya.
Dika memohon padaku untuk hidup bersama…pilihan yang berat antara DIKA atau KELUARGA KU,…
Waktu hanya 2 hari untuk berfikir..dimana aku harus memilih antara dika dan keluargaku..hari itu dika hadir kerumahku ,,,dia memohon untukmerestui hubungan kami….berat,,,,itulah tantangan ku…aku harus memilih antara cinta dan keluaga.
Melihat wajah orang sekitar ku murung dan sebagian sedih juga marah,,aku menyatakan banyak hal pada dika…namun waktu yang singkat itu aku yang tak berdaya dan berlinang air mata
Aku memilih keluargaku,,,,dimana merekalah yang telah begitu lama menyayangiku dibandingkan dika,,aku tau ini jalan yang sulit,,tapi aku yakin semua ada hikmahnya,,,dan ini adalah jalan terbaik yang keluargaku dan tuhan berikan….

Sulit untuk melepaskan,,,namun itulah cinta terlarangku.                                

PETA ACEH PIDIE



KUE KHAS ACEH PIDIE




SEJARAH ACEH PIDIE


PIDIE YANG ISLAMI, SEHAT, CERDAS, MAKMUR, DAMAI DAN BERMARTABAT


Ketika Meureudu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kerajaan Poli (Pedir) sebagai cikal bakal daerah Pidie. Keberadaan dan sejarah kerajaan-kerajaan tersebut masih perlu ditelusuri lagi. Catatan-catatan sejarah yang ada sekarang, hanya sedikit yang menjelaskan tentang hal itu. Meski demikian, kedatangan Sultan Iskandar Muda ke Negeri Meureudu sebelum menyerang Pahang di Semenanjung Malaya bisa membuka sedikit tabir informasi tersebut.

Informasi tentang kerajaan-kerajaan di Pidie dan Pidie Jaya sekarang lebih banyak didominasi oleh sejarah daerah tersebut setelah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam. Malah Negeri Meureudu dalam Kerajaan Aceh Darussalam memiliki peranan penting sebagai lumbung pangan. Informasi-informasi tentang keberadaan Negeri Meureudu sebelum Kerajaan Aceh Darussalam masih perlu penelitian lebih lanjut.

 Untuk membuka tabir informasi ke arah sana, keterangan dari sejarawan H M Zainuddin bisa menjadi informasi awal. H M Zainuddin dalam makalahnya Aceh Dalam Inskripsi dan Lintasan Sejarah pada seminar sejarah dan budaya Aceh pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II Agustus 1972 mengungkapkan, sebelum Islam masuk ke Aceh, di Aceh telah berkembang kota-kota kerajan hindu seperti : Kerajaan Poli di Pidie yang berkembang sekitar tahun 413 M. 

Kerajan Sahe sering juga di sebut Sanghela di kawasan Ulei Gle dan Meureudu, kerajan ini terbentuk dan dibawa oleh pendatang dari pulau Ceylon. Kerajaan Indrapuri di Indrapuri. Kerajaan Indrapatra di Ladong. Kerajaan Indrapurwa di Lampageu, Kuala pancu (Ujong Pancu, -red).

Semua kota-kota Hindu tersebut setelah islam kuat di Aceh dihancurkan. Bekas-bekas kerajaan itu masih bisa diperiksa walau sudah tertimbun, seperti di kawasan Paya Seutui Kecamatan Ulim (perbatasan Ulim dengan Meurah Dua), reruntuhan di Ladong. Bahkan menurut H M Zainuddin, mesjid Indrapuri dibangun diatas reruntuhan candi. Pada tahun 1830, Haji Muhammad, yang lebih dikenal sebagai Tuanku Tambusi juga meruntuhkan candi-candi dan batunya kemudian dimanfaatkan untuk membangun mesjid dan benteng-benteng.

Untuk mengungkap tentang keberadaan Kerajaan Sahe/Sanghela itu, maka perlu diadakan penelitian secara arkeologi ke daerah Paya Seutui yang disebut H M Zainuddin tersebut. Dalam makalahnya H M Zainuddin mengatak pernah ada temuan sisa-sisa kerajaan Sahe/Sanghela itu di kawasan persawahan di Paya Seutui, namun ia tidak jelas menyebutkan di Paya Seutui bagian mana itu ditemukan.

Untuk mengetahui keberadaan para pendiri dan penduduk Kerajaan Sahe/Sanghela tersebut, informasi dari asal-usul kerajaan Poli/Pedir di Kabupaten Pidie sekarang mungkin bisa membantu, karena keberadaan negeri Meureudu dan Negeri Pedir keduanya tak bisa dipisahkan.

Selama ini kita mengetahui asal mula daerah Pidie sekarang adalah Kerajaan Poli atau Pedir, tapi ternyata jauh sebelumnya sudah ada Kerajaan Sama Indra sebagai cikal bakalnya. Kuat dugaan, Kerajaan Sama Indra ini berkembang pada waktu yang sama dengan kerajaan Sahe/Sanghela di Meureudu atau bisa jadi satu kesatuan yang hidup saling berdampingan.

Informasi tentang keberadaan Kerajaan Sama Indra ini diungkap oleh sejarawan lainnya, M Junus Djamil dalam sebuah buku yang disusun dengan ketikan mesin tik. Buku dengan judul Silsilah Tawarick Radja-radja Kerajaan Aceh itu diterbitkan oleh Adjdam-I/Iskandar Muda tidak lagi jelas tahun penerbitnya. Tapi pada kata pengantar yang ditulis dengan ejaan lama oleh Perwira Adjudan Djendral Kodam-I/Iskandar Muda, T Muhammad Ali, tertera 21 Agustus 1968.

Buku setebal 57 halaman itu pada halaman 24 berisi tentang sejarah Negeri Pidie/Sjahir Poli. Kerajaan ini digambarkan sebagai daerah dataran rendah yang luas dengan tanah yang subur, sehingga kehidupan penduduknya makmur.

M Junus Djamil menyebutkan batas-batas kerajaan ini meliputi, sebelah timur dengan Kerajaan Samudra/Pasai, sebelah barat dengan Kerajaan Aceh Darussalam, sebelah selatan dengan pegunungan, serta dengan selat Malaka di sebelah utara. Bila merujuk pada batas yang disebutkan tersebut, berarti kerajaan Sahe/Sanghela termasuk dalam wilayah kerjaan Sama Indra di bagian timur.